Minggu, 19 September 2010

SELAMAT IDUL FITRI MOHON MAAF LAHIR BATHIN

Tidak terasa sebulan lamanya kita berpuasa. Tidak terasa sebulan lamanya telah kita lalui. Sekarang tiba saatnya kita meraih kemenangan di Hari nan Fitri.Apa yang telah kita lalui, apa yang telah kita lakukan selama ini semoga menjadi pengalaman yang sangat berharga dan apa yang telah kita perbuat dan menjadi kesalahan bagi diri kita semoga diampuni dosa-dosanya dibulan yang penuh suci ini yang penuh berkah dan rahmah.Manusia yang telah melewati bulan puasa dengan baik akan menikmati kemenangan dihari yang fitri ini seperti dilahirkan kembali. Walaupun sudah 10 hari di bulan syawal. maaf memaafkan tetap terus dilestarikan. Selamat Idul Fitri Mohon Maaf Lahir dan Bathin bagi semua pengguna layanan pengguna internet, para guru dan para blogger khususnya.

RAMADHAN... ADA APA DENGAN RAMADHAN...




Seperti seorang kekasih, selalu diharap-harap kedatangannya. Rasanya tak ingin berpisah sekalipun cuma sedetik. Begitulah Ramadhan seperti digambarkan sebuah hadits yang diriwayatkan Ibnu Khuzaimah, “Andaikan tiap hamba mengetahui apa yang ada dalam Ramadhan, maka ia bakal berharap satu tahun itu puasa terus.” Sesungguhnya, ada apanya di dalam Ramadhan itu, ikutilah berikut ini:
 

1. Gelaran Taqwa 


Taqwa adalah gelar tertinggi yang dapat diraih manusia sebagai hamba Allah. Tidak ada gelar yang lebih mulia dan tinggi dari itu. Maka setiap hamba yang telah mampu meraih gelar taqwa, ia dijamin hidupnya di surga dan diberi kemudahan-kemudahan di dunia. Dan puasa adalah sarana untuk mendapatkan gelar taqwa itu. “Hai orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.” (QS al-Baqarah : 183). 

Kemudahan-kemudahan yang diberikan Allah kepada hambanya yang taqwa, antara lain:

a. Jalan keluar dari semua masalah. Kemampuan manusia amat terbatas, sementara persoalan yang dihadapi begitu banyak. Mulai dari masalah dirinya, anak, istri, saudara, orang tua, kantor dan sebagainya. Tapi bila orang itu taqwa, Allah akan menunjukkan jalan berbagai persoalan itu. Bagi Allah tidak ada yang sulit, karena Dialah pemilik kehidupan ini. “… Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.” (QS. Ath Thalaaq: 2). “… Dan barang siapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.” (QS. Ath Thalaaq : 4).


b. Dicukupi keperluannya. “Dan memberinya rezeki dari arah yang tak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya….” (QS. Ath Thalaaq : 3).


c. Ketenangan jiwa, tidak khawatir dan sedih hati. Bagaimana bisa bersedih hati, bila di dalam dadanya tersimpan Allah. Ia telah menggantungkan segala hidupnya kepada Pemilik kehidupan itu sendiri. Maka orang yang selalu mengingat-ingat Allah, ia bakal memperoleh ketenangan. “Hai anak-anak Adam, jika datang kepadamu rasul-rasul daripada kamu yang menceritakan kepadamu ayat-ayat-KU, maka barangsiapa bertaqwa dan mengadakan perbaikan, tidaklah ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS. al-A’raaf : 35).



2. Bulan Pengampunan 



Tidak ada manusia tanpa dosa, sebaik apapun dia. Sebaik-baik manusia bukanlah yang tanpa dosa, sebab itu tidak mungkin. Manusia yang baik adalah yang paling sedikit dosanya, lalu bertobat dan bernjanji tidak mengulangi perbuatan dosa itu lagi. Karena dosa manusia itu setumpuk, maka Allah telah menyediakan alat penghapus yang canggih. Itulah puasa pada bulan Ramadhan. Beberapa hadits menyatakan demikian, salah satunya diriwayatkan Bukhari Muslim dan Abu Dawud, “Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan karena keimanannya dan karena mengharap ridha Allah, maka dosa-dosa sebelumnya diampuni.”



3. Pahalanya Dilipatgandakan 



Tidak hanya pengampunan dosa, Allah juga telah menyediakan bonus pahala berlipat-lipat kepada siapapun yang berbuat baik pada bulan mulia ini. Rasulullah bersabda, “Setiap amal anak keturunan Adam dilipatgandakan. Tiap satu kebaikan sepuluh lipat gandanya hingga tujuh ratus lipat gandanya.” (HR. Bukhari Muslim). 



Bahkan amalan-amalan sunnah yang dikerjakan pada Ramadhan, pahalanya dianggap sama dengan mengerjakana amalan wajib (HR. Bahaiqi dan Ibnu Khuzaimah). Maka perbanyaklah amal dan ibadah, mumpung Allah menggelar obral pahala.